Dieng Plateau.. Yii Haaaa..!

Semula hanya angan-angan belaka bisa menginjak dataran tinggi nomor 2 di dunia, tapi berhubung saya punya kesempatan dan waktu, kenapa tidak? Setelah mencari info sana-sini, akhirnya dengan bermodal nekat sayapun backpacking menuju Dieng pada akhir November 2011 lalu. Dieeeeeeeng, I'm comiiiiiiiing...!
Setelah dapat info, ternyata ada dua akses mudah menuju Dataran Tinggi Dieng.

  • Dari Semarang: di Terminal antar kota Terboyo, Semarang - Purwokerto melalui Wonosobo. Jarak sekitar 120km dengan waktu tempuh kira-kira 3,5jam. Rutenya adalah: Semarang - Ungaran - Bawen - Ambarawa - Secang - Temanggung - Parakan - Kertek - Wonosobo
  • Dari Yogyakarta: di Terminal Umbulharjo, atau terminal Jombor, naik bus jurusan Magelang dan turun di terminal antar kota Magelang, baru ke Wonosobo. Total jarak kira-kira 120km dengan waktu tempuh 3,5jam. Jalurnya adalah, Yogyakarta - Sleman - Tempel - Muntilan - Magelang 
Berhubung saya start dari Bandung, saya memilih jalur via Yogyakarta, berikut penjabarannya:
-. Stasiun Kiara Condong (ekonomi), Bandung - Lempuyangan, Yogyakarta = Rp. 24.000,-
-. Malioboro - Terminal Umbulharjo = Rp. 3.000,-
-. Terminal Umbulharjo - Terminal Magelang = Rp. 8.000,-
-. Terminal Magelang - Terminal Wonosobo = Rp. 15.000,-
-. Terminal Wonosobo - Kota Wonosobo = Rp. 2.000,-
-. Kota Wonosobo - Dieng = Rp. 10.000,-

Dieng Plateau?? Oh my God!! Berawal dari perbincangan ringan, dan saya berpikir tidak akan berangkat dalam waktu dekat. Berhubung saya sedang menyelesaikan studi saya sebagai mekanik bikin motor kencang..hehehe. Entah setan apa yang merasuki teman saya, pada saat saya sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk ujian akhir, tanpa hentinya dia membisikkan kalimat setan untuk jalan-jalan.

Setelah ujian selesai, waktunya saya untuk balas dendam. Dalam perjalanan bus dari Depok menuju Bandung, via telepon tanpa basa-basi saya mengajak dia untuk berangkat langsung besok paginya. Dan lagi-lagi tanpa rencana dan persiapan yang matang, buta peta, dan minim informasi, kami memberanikan diri untuk pergi. Apapun resikonya, ditanggung berdua *udah kayak orang laki-bini aja hahaha

Sesampai di Bandung, langsung packing lagi, pergi ke stasiun untuk mengantri tiket. Untungnya tiket kami dapatkan tanpa harus mengantri lama. Dengan kereta api ekonomi jurusan Bandung - Jogjakarta kami memulai perjalanan. Paginya sesampai di Jogja tanpa berlama-lama, kami berdua langsung menuju terminal Umbulharjo Jogja dengan angkutan umum. Sesampai di Terminal Umbulharjo, kami menyambung bus menuju Terminal Magelang... Dan perjalananpun masih jauh.

Yap, Magelang..... Setelah sampai di terminal Magelang, kami naik bis kecil menuju Kota Wonosobo.. dari Magelang menuju Wonosobo kira-kira butuh waktu 3 jam. Belum kelar sampai disitu, kami harus naik angkutan umum sejenis angdes dari Terminal Wonosobo menuju Kota Wonosobo.. Hufh! Capek yang luar biasa. Tapi apaboleh buat, semangat 45' dengan jiwa pantang menyerah harus kami tanamkan untuk mencapai tujuan yang diimpikan *halah. Setelah kami sampai di Kota Wonosobo.. sedikit lagi kami sampai di dataran tinggi nomor 2 tertinggi di dunia setelah Tibet tentunya.. DIENG!!!

Rasa syukur tak henti-hentinya... Akhirnya, kira-kira jam 5 sore kami sampai ditempat tujuan. Disambut oleh hujan, sayapun khawatir tidak bisa menikmati keindahannya karena faktor cuaca. Tapi saya yakin, Tuhan lebih mendengarkan do'a makhluknya ketika hujan turun. Tanpa berlama-lama, kami memutuskan untuk mencari penginapan. Syukurlah tak jauh dari tempat kami makan ada sebuah penginapan. Dengan tarif 50 ribu untuk dua orang per malamnya, saya rasa cukup untuk kualitas dan kenyamanan yang diberikan.

Karena kelelahan, sayapun tumbang tertidur pulas. Entah kenapa, kira-kira pukul 9 malam saya terbangun, dan sayapun membangunkan teman saya. Karena dingin, kamipun berniat ke warung untuk membeli kopi hangat sebagai teman menikmati malam. Perkiraan saya salah, Dieng bukan Bandung, sepi... Dari penginapan kamipun berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk membeli kopi, lucunya belinya gak di warung..tapi di warnet. Hahaha

Sambil menyelam minum air, sambil minum kopi bisa browsing. Ya, sayapun langsung mencari infrmasi objek wisata yang ada di kawasan Dieng dan sekitarnya. Dan ternyata, letaknya berjauhan... Alhasil kami disarankan untuk menyewa kendaraan oleh pemilik warnet. Untunglah, si pemilik warnet mau menyewakan kendaraannya untuk kami berdua.

Paginya, sekitar pukul 4 kami memulai perjalanan.. Dimulai dari perburuan kami mengejar si "Sunrise" menuju bukit Sikunir. Sepertinya kami kurang beruntung, sang mentari-pun malu menampakkan dirinya.. Alhasil kami hanya menikmati lukisan Tuhan yang luar biasa menakjubkan. Jika diceritakan satu-persatu, cukup panjang juga ya? Bagaimana kalau saya tampilkan gambarnya aja? Setidaknya untuk mengobati rasa kecewa pemirsa hahahahahaa









Masih banyak lukisan Tuhan yang tidak bisa saya tampilkan. Setidaknya kita yakin kalau Dieng diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Untuk lebih lengkapnya >>> http://id.wikipedia.org/wiki/Dieng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar