Lombok Part Dua (I)

Alhamdulillah sekali saya masih diberi kesempatan untuk mendatangi pulau ini lagi. Bermula dari iseng liat-liat tarif promo tiket pesawat, dan kebetulan saya dapat kesempatan itu. Hahahaha.. Lomboook, kita ketemu lagi!! Gak bosen kan lu sama gue? Gak bosen kan lu nerima gue?? 


Ini bukan narsis. Tapi, belajar masuk bandara. Hahahaha

Senang sekali rasanya bisa balik ke Lombok lagi.. Iya, bagi saya Pulau Lombok bagaikan lukisan Tuhan yang tidak ada habis-habisnya untuk diceritakan. Kali ini tujuan saya sama seperti tahun kemaren, walaupun masih banyak lagi tempat yang belum saya kunjungi. Alasannya, yaaa atas permintaan teman-teman. Gili Trawangan, Desa Sade Suku Sasak, dan Tanjung Aan-Kuta.


Akhirnya, setelah menunggu beberapa minggu, hari yang ditunggu-pun tiba. Dimulai dari mana yaa ceritanya? Hmmm.. Bali? Tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang kegiatan saya selama di Bali. Maklum, cuma satu malam. Saya hanya menikmati senja di Pantai Kuta dan malam di Legian. Tidak mau berlama-lama menghabiskan waktu disini. Dan besok subuhnya langsung menuju menuju pelabuhan Padang Bai untuk menyeberang ke Lombok. 


Sesampai di Padang Bai, saya disambut pagi yang cerah. Pastinya, tak lupa menyempatkan diri untuk berfoto-foto ria me-narsis-kan diri.. Nyahahahaha. Selama 3 jam di kapal, penyakit saya kambuh. Bukan saya mabuk laut, tapi kebiasaan yang gak mau diam, jalan kesana-kemari sampai menyelinap masuk ke kabin Nakhoda kapal hanya untuk menyempatkan diri mengobrol dan bercanda dengan kusir kapalnya. 



Akhirnya setelah 3 jam, sayapun sampai di Pelabuhan Lembar. Tak butuh waktu lama, saya dan teman-teman menyewa angkot untuk diantarkan menuju Pelabuhan Bangsal. Tau dong, yaa tujuannya kemana?? Iya, teman-teman saya mau ke Gili Trawangan katanya. Dari pelabuhan Lembar menuju pelabuhan Bangsal menempuh waktu satu setengah jam perjalanan via Ampenan, Mataram, dan Senggigi. Selama perjalanan saya tak bosan-bosannya menikmati pemandangan yang luar biasa. Suasana yang tenang, suara ombak yang memanjakan telinga, birunya laut yang memanjakan mata, serta alunan daun kelapa melengkapi indahnya suasana.Tak terbantahkan, Indonesia itu keren sekali untuk dinikmati, makanya tak salah lagi, banyak orang yang ingin mencumbui Ibu Pertiwi. 

Seperti biasa, mampir dulu dijalan hanya untuk menyempatkan diri mengambil beberapa gambar sebagai kenang-kenangan untuk diceritakan dan berbagi kepada teman-teman. Senggigi emang gak ada habisnya untuk dinikmati!
Me-narsis-kan diri
Setelah puas mengabadikan gambar, sayapun melanjutkan perjalanan. Tapi, lagi-lagi angkotpun berhenti. Iya, sesampainya di Malimbu, saya dan teman-teman menyempatkan diri lagi untuk melepas dahaga menik mati air kelapa sambil menikmati indahnya suasana indahnya Malimbu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar