Padang Oh Padang (2)

Selama di Padang, ada banyak lagi tempat yang saya kunjungi. Tepatnya, berjarak kira-kira 90km dari Kota Padang. Apa hayooooo? Yap! Bukittinggi.

Bukittinggi adalah tanah kelahiran orang tua saya, berhubung bulan Ramadhan, saya menggunakan moment ini untuk ber-silaturrahmi dengan keluarga dikampung. Jadi tema acaranya mengunjungi kampung saya dan kampung teman sepermainan dari kecil.

"Lalu? Di Bukittinggi kemana aja?"


Mmmm.., saya mengunjungi kebun binatang yang terdapat di Bukittinggi. "emang disana apa istimewanya?". Kebun binatangnya sama seperti kebun binatang di tempat-tempat lain dimana terdapat satwa yang dilindungi. Tapi, yang membedakan disana adalah terdapatnya sebuah benteng peninggalan Belanda yang dikenal dengan nama Benteng Fort De Kock.



Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Baron Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. (*keterangan lengkapnya ada disini Benteng Fot de Kock )

Untuk menuju ke benteng tersebut bisa lewat kebun binatang Bukittinggi, selain itu disana juga terdapat keunikan, yakni Jembatan Limpapeh. Jembatan Limpapeh adalah sebuah jembatan di atas jalan Ahmad Yani, Bukittinggi yang menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi dengan benteng Fort de Kock. Bentangan Jembatan Limpapeh ini memiliki panjang 90 meter dan lebar 3,8 meter. Dari atas Jembatan Limpapeh, kita dapat menyaksikan Gunung Merapi dari kejauhan.

Pemandangan Gunung Mreapi dari atas Jembatan Limpapeh
Oh, iya.. Kalau dari Kota Padang, sebelum sampai di Bukittinggi kita pastinya melewati Lembah Anai, Lembah Anai merupakan deretan tebing curam yang terletak di Padang Panjang, yang membentang di samping jalan utama antara Kota Padang dengan Bukittinggi di Indonesia. Salah satu keindahan Lembah Anai adalah air terjun yang terletak persis di pinggir jalan. Air terjun ini terletak di tepi jalan berhampiran dengan jambatan dan landasan kereta api lama yang tidak lagi digunakan.


Tidak hanya sampai disitu, saya juga menyempatkan diri mampir ke Jenjang Seribu, Janjang 1000 (tangga 1000) disebut demikian karena jumlah anak tangganya seribu anak tangga. Merupakan objek wisata yang masih alami, berliku-liku menelusuri celah-celah tebing. Jenjang 1000 ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengambil air minum ke lembah Ngarai Sianok, disamping untuk berolah raga jalan kaki dengan latar belakang gunung Merapi dan Singgalang yang angun dan mempesona, dari Jenjang Seribu kita juga bisa menikmati Ngarai Sianok dari ketinggian.

Pemandangan Ngarai Sianok dari Jenjang Seribu

Pada waktu lebaran 2012 saya kesana, objek wisata ini sedikit terabaikan oleh Pemerintah. Tapi syukurlah, pada tanggal 28 Januari 2013, Jenjang 1000 kembali dipugar, seperti yang saya dengar kabar dari teman di Padang, Jenjang 1000 dibangun mirip tembok raksasa  di Cina. 


TERIMA KASIH PAK PEMERINTAH! 



Ceritanya dilanjuuuuuuuut.....? Huehehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar